Istilah NOS sudah sangat dikenal dikalangan pecinta otomotif. Tidak hanya dunia balap, NOS juga banyak dipakai oleh modifikator untuk menambah kesan astetik atau Nitrous Oxide System merupakan salah satu metode meningkatkan tenaga mesin dengan mengalirkan/menyuntikan (inject) nitrous oxide ke dalam ruang pembakaran.
Uniknya, NOS ini sebenarnya merupakan sebuah merk dan bukan nama istilah atau barang. Sama halnya Aqua, Odol, Tipp-Ex, Pylox, dan Softtex hehe. Biasanya merk yang melekat sampai jadi nama istilah atau barang ini merupakan merk pioner yang mengembangkan ide atau teknologi tertentu. Selain NOS, masih banyak merk/produk nitrous lainny seperti Nitrous Express (NX) dan ZEX.
NOS atau Nitrous Oxide atau nitrous, merupakan senyawa yang terdiri dari dua unsur molekul Nitrogen dan satu unsur Oksigen (N2O). Pada suhu ruangan, senyawa ini berbentuk gas. Akan tetapi dalam tekanan, nitrous akan menjadi cair sehingga mudah disimpan. Oleh karena sifat tersebut, nitrous dapat membantu pembakaran pada mesin. Berlawanan dari mitos, senyawa ini non-flammable alias sebenarnya tidak mudah terbakar.
Pada suhu sekitar 300°C, unsur molekul dari senyawa nitrous oxide akan terpisah menjadi molekul nitrogen dan molekul oksigen. Nah, panas dari kompresi pada ruang pembakaran akan memecahkan gas nitrous dan tentunya memberikan tambahan pasokan oksigen pada ruuang pembakaran.
Jumlah peingkatan tenaga tergantung dari jumlah nitrous dan tambahan bahan bakar yang disalurkan. Umumnya berkisar 50-150 hp. Peningkatan tenaga diatas itu bisa saja, asalkan internal mesin sanggup menahan tekanan/beban kerjanya. Kalau tidak, ya hancur.
Nitrous ini masuk ke dalam sistem forced induction, seperti turbocharger. Meskipun sebagian kalangan lainnya, ada juga yang berpendapat sebaliknya. Nitrous tidak memaksa (mengkompresi) udara untuk masuk ke dalam ruang pembakaran, sehingga tidak bisa disebut sebagai forced induction.
Penggunaan nitrous biasanya dibarengi dengan uprade beberapa komponen mesin performa tinggi atau untuk kompetisi. Seperti piston, sistem pendingin mesin dan sistem penggerak.
Dalam arti, kekuatan material komponen itu mampu menahan dampak pada suhu tinggi yang dihasilkan oleh proses pembakaran mesin. Sedangkan komponen mesin standart tidak dirancang untuk itu.
Source: instagram/autoverso.media
Comments
Post a Comment